KATA
PENGANTAR
Segal
puji dan syukur bagi Allah semesta, alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, Allah yang Maha mengetahui dan Maha berilmu. Maha suci Alloh yang
telah menjadikan semua yang ada di dunia ini sebagai tempat untuk belajar dan
ujian bagi orang-orang yang sabar dan bertawakal hanya kepada Allah.
Sungguh
semua atas izin dan kehendak Allah. Berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya
serta memberikan penulis kekuatan, ketabahan, kemudahan, dan kedamaian berpikir
dalam menyelesaikan Makalah yang berjudul “.........”. Akhir kata penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
tugas ini.
Bandung,
Juli 2012
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian PAKEM
B. Model Pembelajaran PAKEM
1. Prinsip utama dalam proses pembelajaran
model PAKEM
2.
Ciri-ciri/karakteristik PAKEM
adalah:
3.
Kelebihan/keungulan model PAKEM
4.
Kekurangan/kelemahan model PAKEM
5. Langkah-langkah
Pelaksanaan PAKEM
C. Jenis Penilaian sesuain dengan
Pembelajaran model PAKEM
BAB
III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PP No. 19 tahun 2005
Bab IV Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa ”Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, keatifitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.” Hal
tersebut merupakan dasar bahwa guru perlu menyelenggarakan pembelajaan yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM).
PAKEM merupakan
pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang beragam untuk
mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahaman dengan mengutamakan belajar
sambil bekerja, guru menggunakan berbagai sumber belajar dan alat bantu
termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar agar pembelajaran lebih
menarik, menyenangkan dan efektif.
Pakem
kepanjangan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Aktif
berarti dalam proses pembelajaran Kreatif berarti Efektif berarti tujuan
pembelajaran dapat tercapai, menyenangkan berarti suasana dalam KBM.
Pada dasarnya guru sudah banyak yang mengetahui hal tersebut, tetapi dalam penerapannya masih banyak kendala. Disinilah dibutuhkan kemauan dan motivasi yang kuat dari guru untuk menerapkan PAKEM di kelasnya. Walaupun terkesan merepotkan, guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencoba menerapkan sebuah metode baru ini didalam kelas. Keterbatasan bukanlah halangan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih baik dan optimal.
Pada dasarnya guru sudah banyak yang mengetahui hal tersebut, tetapi dalam penerapannya masih banyak kendala. Disinilah dibutuhkan kemauan dan motivasi yang kuat dari guru untuk menerapkan PAKEM di kelasnya. Walaupun terkesan merepotkan, guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencoba menerapkan sebuah metode baru ini didalam kelas. Keterbatasan bukanlah halangan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih baik dan optimal.
B.
Rumusan
Masalah
Dalam pembahasan makalah ini kami akan memfokuskan pada
beberapa masalah dibawah ini:
1.
Apa yang dimaksud konsep PAKEM?
2.
Apa yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan PAKEM?
3.
Bagaimana
pelaksanaan PAKEM di kelas?
4.
Apa
kelebihan dan kekurangan PAKEM?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep PAKEM
2. Untuk mengetahui hal-hal yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM
3. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan PAKEM
di kelas
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
PAKEM
D.
Manfaat
Penulisan
Bagi
penulis maupun pembaca menjadi tahu bagaimana konsep PAKEM dan aplikasinya di
dalam kegiatan belajar mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PAKEM
Rachmawati (2007:1) menyatakan PAKEM
adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik megerjakan
kegiatan yang beragam untuk
mengembangkan ketrampilan dan pemahaman dengan penekanan kepada belajar sambil
bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar
termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik,
menyenangkan, dan efektif. Sudrajat (2009:1) menyatakan PAKEM adalah kegiatan
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam berbagai aktivitas dalam mengembangkan pemahaman belajar melalui
kegiatan berbuat. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa PAKEM
merupakan model pembelajaran yang menyenangkan, karena siswa lebih aktif dalam
pembelajaran, sedangkan guru merupakan subyek yang membantu siswa dalam
belajar.
PAKEM adalah singkatan dari
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa
dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar
merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya,
bukan proses pasif yang hanya menerima ceramah guru tentang pengetahuan.
Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang
kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang
lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah
suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil
belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran
tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah
proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan
tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain
biasa. Secara garis besar, gambaran PAKEM adalah sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang
mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar
melalui berbuat.
2. Guru
menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk
menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru
mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan
menyediakan ”pojok baca”.
4. Guru
menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara
belajar kelompok.
5. Guru
mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan
lingkungan sekolahnya.
Dalam Pembelajaran bahasa Indonesia
dengan menggunakan model PAKEM yaitu dengan menggali keaktifan siswa dalam
mengungkapkan ide ataupun kreatifitas siswa dalam semua aspek kebahasaan. Dalam
penelitian ini pembelajaran bahasa Indonesia ditekankan pada aspek kebahasaan
menulis. Dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk membuat karangan deskripsi.
Karangan deskripsi menuntut siswa untuk menerangkan suatu keadaan berdasarkan
gambar yang ada. Pembelajaran PAKEM dalam mata pelajaran bahasa Indonesia
membuat siswa menjadi lebih kreatif dalam menuangkan ide-ide cerita sesuai
dengan tema yang telah ditentukan oleh guru. Sedangkan dalam Pembelajaran
menulis dengan
menggunakan model PAKEM adalah pembelajaran menulis yang mengajak siswa untuk
mendeskripsikan gambar dengan suasana yang menyenangkan, menambah kreativitas
siswa, dan mengajak siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Aktif
dalam kegiatan pembelajaran bukan hanya terlihat pada aktif geraknya, namun
aktif juga ditujukan pada aktifnya keinginan siswa untuk menjawab soal, untuk
menanyakan tentang materi, hal inilah yang dimaksud dengan aktif afektifnya.
Pada pembelajaran PAKEM ini, siswa akan merasa lebih tenang di dalam kelas, dia
merasa betah di dalam kelas.
B. Model Pembelajaran PAKEM
1. Pakem yang merupakan singkatan dari
pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, merupakan sebuah model
pembelajaran kontekstual yang melibatkan paling sedikit empat prinsip utama
dalam proses pembelajarannya adalah:
- Proses
Interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan siswa,
multimedia, referensi, lingkungan dsb).
- Proses
Komunikasi (siswa mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan guru
dan rekan siswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi
role-play).
- Proses
Refleksi, (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang mereka
telah pelajari, dan apa yang mereka telah lakukan).
- Proses
Eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua indera mereka
melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan atau wawancara).
Sedangkan menurut Rachmawati (2007:1) adalah sebagai
berikut:
a. Mengalami, peserta didik terlibat
secara aktif baik fisik, mental maupun emosional
b. Komunikasi, kegiatan pembelajaran
memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta diidik
c. Interaksi, kegiatan pembelajarannyaa
memungkinkan terjadinya interaksi multi arah.
d. Refkesi, kegiatan pembelajarannya
memungkinkan peserta didik memikirkankembali apa yang telah dilakukan.
2. Ciri-ciri/karakteristik PAKEM adalah:
a. Pembelajarannya mengaktifkan peserta
didik
b. Mendorong kreativitas peserta didik
&guru
c. Pembelajarannya efektif
d. Pembelajarannya menyenangkan
utamanya bagi peserta didik.
3. Kelebihan/keungulan model PAKEM
- Pakem
merupakan pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup
- Dalam
pakem siswa belajar bekerja sama
- Pakem
mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
- Pakem
mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses
- Pakem
menghargai potensi semua siswa
- Program
untuk meningkatkat pakem disekolah harus ditingkatkan kuantitas dan
kualitasnya
4. Kekurangan/kelemahan model PAKEM
- Perbedaan
individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-laki / perempuan,
pintar/kurang pintar, social, ekonomi tinggi/rendah
- Pembelajaran
belum membelajarkan kecakapan hidup
- Pengelompokan
siswa masih dari segi pengaturan tempat duduk,kegiatan yang dilakukan
siswa sering kali belum mencerminkan belajar kooperatif yang benar
- Guru
belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran pakem yang baik
- Pajangan
sering menampilkan hasil kerja siswa yang cenderung seragam
- Pembelajaran
masih sering berupa pengisian lembar kerja siswa (LKS) yang sebagian besar
pertanyaanya bersifat tertutup
5. Langkah-langkah
Pelaksanaan PAKEM
Dalam melaksanakan model PAKEM dalam
pembelajaran sebelumnya perlu diketahui tentang hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melaksanakan PAKEM. Hal-hal tersebut telah diungkap oleh Sudrajat
(2009:2) sebagai berikut:
a. memahami
sifat yang dimiliki anak,
b. mengenal anak secara perorangan,
c. memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisasian belajar,
d. mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah,
e. mengembangkan
ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik,
f. memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar,
g. memberikan
umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar,
h. membedakan
antara aktif fisik dan aktif mental. Dengan ini, diharapkan guru mampu
melaksanakan model PAKEM dengan tepat dan sesuai.
C. Jenis, Tujuan, Merancang, dan Melaksanakan
Penilaian Sesuain dengan Pembelajaran Model PAKEM.
1.
JENIS PENILAIAN SESUAI DENGAN PEMBELAJARAN MODEL PAKEM
a. Penilaian yang sesuai dengan
pembelajaran model Pakem adalah penilaian otentik
yang
merupakan proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan
dan
pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai
teknik yang
mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat
bahwa tujuan
pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
b. Bentuk penilaian tes dapat dilakukan
secara lisan, tertulis, dan perbuatan.
Sementara
itu, bentuk penilaian non tes dilakukan dengan menggunakan skala
sikap,ceklis,kuesioner,studikasus,danportofolio.
c. Dalam pembelajaran, dengan
pendekatan Pakem rangkaian penilaian ini
seyogiayanya
dilakukan oleh seorang guru. Hal ini disebabkan setiap jenis atau
bentuk
penilaian tersebut memiliki beberapa kelemahan selain keunggulan.
2.
TUJUAN PENILAIAN PEMBELAJARAN MODEL PAKEM
a. Menilai kemampuan individual melalui
tugas tertentu
b. Menentukan kebutuhan pembelajaran
c. Membantu dan mendorong siswa
d. Membantu dan mendorong guru untuk mengajar
yang lebih baik
e. Menentukan strategi pembelajaran
f. Akuntabilitas lembaga
g. Meningkatkan kualitas pendidikan.
3.
MERANCANG DAN MELAKSANAKAN PENILAIAN PEMBELAJARAN MODEL PAKEM
a. Merancang penilaian dilakukan
bersamaan dengan merancang pembelajaran
tersebut.
Penilaian disesuaikan dengan pendekatan dan metode yang dilaksanakan
dalam
pembelajaran.
b. Dalam pembelajaran dengan pendekatan
model Pakem, penilaian dirancang
sebagaimana
dengan penilaian otentik. Artinya, selama pembelajaran itu
berlangsung,
guru selain sebagai fasilitator juga melakukan penilaian dengan
berbagai
alat yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa
BAB III
KESIMPULAN
A.
KESIMPULAN
Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PAKEM memang baik
diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari, karena ditinjau dari segi
keefektipan siswa dalam pembelajaran tersebut, adanya saling kerjasama antar
siswa mengakibatkan semakin terbiasanya mereka memecahkan masalah secara
bersama. Namun disamping itu, perbedaan-perbedaan yang ada diantara siswa
tersebut belum tentu memudahkan mereka dalam menjalin hubungan kerja sama
sehingga hasil yang didapat belum tentu maksimal.
PAKEM
merupakan sebuah metode baru dalam melaksanakan pembelajaran khususnya di kelas
yang dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan kreatif. Konsep ini
dikembangkan atas prinsip student centered in instruction. Jadi, peserta didik
diharapkan mampu aktif, kreatif, dan mampu menyerap materi pelajaran dengan
baik dengan kondisi pembelajaran yang menyenangkan.
B. SARAN
1. Bagi guru
Pada
dasarnya guru sudah banayak yang mengetahui tentang konsep PAKEM, tetapi dalam
penerapannya masih banyak kendala. Disinilah dibutuhkan kemauan dan motivasi
yang kuat dari guru untuk menerapkan PAKEM didalam proses pembelajaran. Karena
metode pembelajaran PAKEM ini akan menyelamatkan peserta didik dari
pembelajaranyang membosankan.
2. Bagi pemerintah
2. Bagi pemerintah
Sebaiknya
pemerintah banyak melakukan pelatihan dan seminar tentang metode pakem ini
kepada guru-guru di eluruh Indonesia. Serta memenuhi sarana dan pasarana
sekolah-sekolah yang ada di daerah.
DAFTAR
PUSTAKA